Berekreasi ke pantai merupakan salah
satu kegiatan yang paling tepat untuk mengisi waktu liburan. Sambil duduk di
pantai, menikmati segarnya es kelapa muda, hembusan angin laut yang menyegarkan
badan, serta indahnya deburan gelombang air laut mampu melepas segala kejenuhan
selama bekerja ataupun belajar. Sungguh luar biasa dunia ciptaan Yang Maha
Kuasa ini.
Dari sekian banyak objek yang ada di
pantai, ada satu yang membuat saya terpikat, yaitu gelombang laut. Seperti yang
sudah kita tahu, gelombang laut pada dasarnya hanyalah gelombang air yang
dibangkitkan oleh tenaga angin. Ketika dalam penerbangan dari Jakarta ke
Semarang, untuk pertama kalinya saya melihat dengan jelas gelombang di tengah
Laut Jawa. Di tengah laut, ternyata arah gelombang tak tentu, mereka bebas
bergerak sesukai hati. Namun, bagaimana bisa arah gelombang di tepi pantai
selalu sejajar mengikuti bentuk garis pantai? Padahal, angin yang memicu
gelombang tersebut juga bergerak tak tentu arah, tidak selalu ke arah pantai.
Yah, percaya atau tidak, gelombang sebenarnya tahu jika mereka sudah dekat dengan
pantai. Gelombang yang datang biasanya arahnya sedikit miring terhadap garis
pantai. Ketika mencapai pantai, secara perlahan arah gelombang akan membelok
dan otomatis mengikuti alur pantai.
Hanya saja, bagaimana caranya objek tak hidup ini melakukanya?
Sebelum menjawab pertanyaan
tersebut, mari kita bahas terlebih dahulu bagaimana cara berbagai jenis
kendaraan berbelok. Sepeda, sepeda motor, mobil, bus, dan truk mampu berbelok
karena roda depan mereka mampu dibelokan dengan bebas, dan roda belakang
tinggal mengikutinya. Tapi tunggu dulu, bagaimana dengan tank lapis baja yang
semua rodanya dihubungkan dengan rantai baja dapat membelok? Pasti roda depannya mustahil dibelokan karena
sudah jadi satu paket dengan roda belakang.
Setelah sekian lama, akhirnya saya
menemukan jawabanya saat mengamati petani yang tengah membajak sawah dengan
traktor tangan. Petani tersebut dengan mudahnya mengendalikan gerakan traktor
yang berat itu. Ketika dia ingin traktornya berbelok ke kanan, dia cukup
mengerem roda sebelah kanan. Roda kanan akan bergerak lebih lambat daripada
roda kiri, sehingga pada saat itu jarak tempuh roda kanan lebih kecil daripada
roda kiri, dan akhirnya traktor berbelok ke kanan. Begitu juga baliknya.
Hal yang sama terjadi pada kasus tank lapis baja. Ketika
kedua sisi roda bergerak dengan kecepatan sama, tank akan bergerak lurus. Jika
ingin berbelok, tank hanya perlu memperlambat gerak salah satu sisi rodanya. Walaupun
demikian, saya juga belum tahu pasti
mekanisme gerakan tank secara keseluruhan.
Baik, itu semua tentang kendaraan,
yang sudah pasti punya roda untuk menggerakanya. Lalu, apa hubunganya dengan
gerakan gelombang yang jelas-jelas tidak memerlukan roda untuk bergerak?
Kembali ke persoalan mengenai
gelombang. Gelombang laut termasuk gelombang transversal, yang memiliki bukit
dan lembah gelombang. Bukit gelombang biasa kita lihat di atas permukaan laut,
sedangkan lembah gelombang biasanya di bawah permukaan laut. Ketika mendekati
pantai, lembah gelombang akan
bergesekan dengan dasar pantai yang dangkal sehingga kecepatan gelombang
berkurang.
Misalkan, mula-mula datang
gelombang posisinya miring dengan sisi
bagian kanan lebih dekat ke garis pantai. Lembah gelombang bagian kanan akan
bergesekan dengan dasar pantai, sehingga sisi kanan gelombang bergerak lebih
lambat, dan sisi sebelah kiri bergerak lebih cepat sehingga gelombang berbelok
ke kanan. Gelombang akan berhenti berbelok ketika sisi sebelah kiri juga menyentuh
dasar pantai, sehingga kecepatan kedua sisi sama, dan pada saat itulah arah
gerak gelombang sudah sejajar dengan alur garis pantai.
Sumber Gambar :
http://4.bp.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar