Beberapa diantara kita mungkin
sering melihat persamaan matematis sederhana, E = mc2, entah di dalam
buku-buku sains populer atau mungkin dalam artikel ilmiah di blog. Bagi pelajar
SMA, khususnya jurusan IPA kelas XII, pasti juga sangat familiar dengan
persamaan tersebut. Namun yang sejauh saya
tahu – sebagai salah satu mantan
murid SMA – persamaan itu hanya berakhir pada pilihan ganda lembar jawaban Ujian Nasional serta seleksi
masuk perguruan tinggi. Namun pertanyaanya, apa iya hanya sebatas itu partisipasi
rumus cantik yang mungkin dikenal luas mulai dari kalangan Ibu rumah tangga
hingga Profesor?
Yah, tentu saja tidak. Rumus itulah
yang mampu menjelaskan bagaimana ganasnya bom atom yang dijatuhkan Amerika
Serikat 71 tahun yang lalu, dan juga betapa ngerinya dampak bom hidrogen yang
katanya berhasil diuji coba Korea Utara beberapa waktu lalu. Baik, itu masalah
bom, sesuatu yang hampir mustahil kita temui di kehidupan sehari-hari. Lalu,
apa peran persamaan Einstein itu di kehidupan nyata, terutama bagi orang awam
seperti saya ini?
Berbicara tentang rumus tersebut,
tentu kita tak akan lepas dalam membicarakan teori relativitas khusus –
sebenarnya ada dua teori relativitas, yaitu relativitas khusus dan relativitas
umum – yang pertama kali hadir dalam sebuah makalah karya Albert Einstein pada
tahun 1905. Diantara isi dari teori tersebut (yang sebenarnya masih banyak
sekali), Einstein menemukan adanya hubungan hubungan erat antara massa dan
energi.
Secara naluri kita percaya, bahwa
massa adalah massa, dan energi adalah
energi, titik. Namun Einstein menemukan bahwa energi dan massa sebenarnya dua
aspek yang berbeda namun dapat saling dipertukarkan yang secara universal sama,
yang bisa kita sebut massa-energi. Persamaan Einstein yang nampaknya kecil dan
sederhana ini merupakan rumus untuk menentukan berapa banyak energi setara
dengan sejumlah massa, dan sebaliknya.
Baik, kembali ke pertanyaan di awal
tadi, mengapa persamaan Einstein tidak berperan banyak pada kehidupan
sehari-hari? Alasanya adalah sebagian besar proses perubahan energi di
kehidupan sehari-hari adalah proses kimia murni. Proses kimia hanyalah
rekonstruksi ulang moleku-molekul dalam suatu zat (dalam hal ini elektron yang
ambil bagian), sehingga besar massa yang menghasilkan energi hampir tidak ada
artinya.Misalkan saja kita meledakan 1 kg TNT ( salah satu proses kimia yang
melepaskan energi yang sangat besar). Jika kita dapat menimbang TNT sebelum
diledakan dan mengumpulkan semua asap dan gas sesudah ledakan kemudian
menimbangnya semua, kita akan melihat bahwa berat mereka hanya berkurang sekitar
0,5 per satu miliar gram, suatu angka yang sangat kecil sehingga perubahan
massa dalam reaksi kimia diabaikan.
Reaksi kimia hanyalah rekonstruksi ulang susunan molekul suatu zat sumber gambar : |
Namun hal itu tidak berlaku untuk
proses-proses nuklir, seperti reaksi fusi nuklir pada matahari serta reaksi fisi
nuklir pada bom atom. Karena semua massa
di dunia terpusat pada inti atom yang masif, reaksi nulir yang bekerja di
tingkat inti atom akan melepaskan energi miliran kali lebih hebat ketimbang
reaksi kimia.
Bagaimanapun juga, yang membuat
reaksi nuklir patut mendapat penghargaan
Guinness Book of Records dalam
kompetisi pelepasan energi di dunia adalah sesuatu yang disebut reaksi berantai
(chain reaction). Dalam reaksi
berantai, sebuah reaksi pada atom akan memicu dua reaksi dan masing-masing
memicu dua reaksi lagi; setelah itu masing-masing dari empat reaksi itu memicu
dua reaksi lagi, begitu seterusnya. Proses inilah yang membuat bom atom begitu
ditakuti seluruh penduduk dunia, disamping akibat dahsyatnya energi yang
dihasilkan juga akibat kontaminasi radiasi yang mampu bertahan puluhan tahun.
Reaksi nuklir melepaskan energi yang dahsyat sebagai hasil reaksi di tingkat inti atom sumber gambar : |
Reaksi berantai tidaklah selalu
buruk. Jika kita bisa mengendalikan reaksi fisi nuklir berantai, energi yang
dilepaskan bisa kita gunakan untuk mendidihkan air, kemudian menghasilkan uap
yang akan menggerakan turbin, kemudian menggerakan generator yang mampu
menghasilkan listrik. Kita telah berhasil menciptakan sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir!!! (yang mungkin
cukup sulit direalisasikan di negeri ini).
Setidaknya, itulah sekelumit cerita
tentang peran serta persamaan Einstein dalam kehidupan sehari-hari, semoga
bermanfaat.*
referensi :
Wolke, Robert L. 2003. Einstein Aja Gak Tau!. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
http://kliksma.com/2015/02/perbedaan-reaksi-nuklir-dan-reaksi-kimia.html
http://blog.nuklir.org/?p=2692
referensi :
Wolke, Robert L. 2003. Einstein Aja Gak Tau!. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
http://kliksma.com/2015/02/perbedaan-reaksi-nuklir-dan-reaksi-kimia.html
http://blog.nuklir.org/?p=2692
0 komentar:
Posting Komentar