Bagi seseorang yang terbiasa hidup
merantau tentu sudah terbiasa hidup mandiri. Begitupun dalam hal urusan mencuci
pakaian. Jika memiliki budget lebih, memang tak masalah menitipkan pakaian
kotor kita ke tempat-tempat laundry. Namun jika ingin berhemat, tentu saja
harus bersusah payah mencuci sendiri meskipun stamina badan ini telah terkuras
akibat setumpuk tugas kampus atau seabrek pekerjaan.
Kondisi ini akan bertambah parah,
apabila noda-noda di pakaian kita sulit dihilangkan. Bisa dibayangkan,
bagaimana rasanya jika kemeja putih baru kita kotor dan sulit dibersihkan,
sangat disayangkan bukan? Untungnya kita punya sahabat yang setia membantu
melenyapkan noda tersebut, yaitu pemutih pakaian. Sebenarnya, siapa sih pemutih
pakaian itu? Bagaimana bisa dia dengan sukarela membersihkan noda pada kain
putih yang bahkan kebanyakan detergent enggan melakukanya?
Sebelum membahas cara kerja pemutih,
mari kita kenali beberapa jenis yang
beredar di pasaran. Yang pertama adalah pemutih pakaian berbentuk bubuk halus
yang biasa dikenal dengan pemutih oksigen, atau natrium perkarbonat. Pemutih
ini terbuat dari campuran baking powder dan hidrogen peroksida. Ketika
bercampur dengan air, pemutih ini akan bereaksi menghasilkan gelembung untuk
membersihkan kotoran dan noda. Pemutih ini juga aman untuk segala jenis warna,
sehingga kita tak perlu khawatir pakaian kita luntur saat menggunakannya.
Yang kedua adalah pemutih klorin
yang berbentuk cairan. Pemutih ini terbuat dari campuran natrium hipoklorit dan
air. Selain berfungsi sebagai desinfektan
yang membunuh bakteri dan jamur, pemutih jenis ini sangat efektif mengusir noda
dan warna apapun, termasuk warna pakaian
dan membuatnya menjadi tampak putih. Oleh sebab itu, jangan coba-coba
merendam pakaian berwarna kedalam pemutih jenis ini jika tak ingin melihat
pakaian kita luntur. Pemutih jenis kedua inilah yang nantinya akan kita bahas. Hindari mencampur pemutih ini dengan detergent lain, karena akan menghasilkan gas klorin yang berbahaya jika terhirup.
Pemutih sebenarnya tidak tahu apa
yang dimaksud putih. Yang mereka tahu adalah warna, baik warna noda pakaian
atau warna pakaian itu sendiri. Pemutih menyerang senyawa-senyawa kimia
berwarna, entah apa penyebabnya mereka begitu benci terhadap warna, lalu
hasilnya adalah berkurangnya atau hilangnya warna, yang oleh otak kita diterjemahkan
sebagai putih.
Senyawa pemutih merupakan senyawa
nukleofil, yaitu senyawa yang memiliki banyak elektron. Elektron-elektron ini
lah yang menjadi amunisi utama dalam melumpuhkan noda. Sementara itu, noda dan
warna pakaian, termasuk senyawa yang memiliki warna, juga memiliki gugus
kromophor atau ikatan rangkap terkonjugasi. Ikatan rangkap inilah yang menjadi
target serangan senyawa pemutih.
Ketika senyawa berwarna mengalami
resonansi (perpindahan ikatan rangkap), ujung rantai ikatan rangkap akan bermuatan
positif sehingga sangat kekurangan elektron (elektrofil). Disaat itulah senyawa
pemutih akan menyerangnya dengan amunisi elektron yang ia miliki.
Senyawa pemutih akan merusak semua
ikatan rangkap yang dimiliki kotorandan pewarna pakaian, sampai tidak memiliki
ikatan rangkap terkonjugasi. Akibatnya, ikatan rangkap pada senyawa kotoran
berubah menjadi bentuk linier dan warna yang mereka miliki pun akan hilang
menjadi bening seperti warna air. Itulah sebabnya mengapa pemutih dapat
melunturkan semua jenis warna, baik warna noda maupun warna pakaian itu
sendiri.
Sumber :
Sumber gambar :
0 komentar:
Posting Komentar