Ketika ada event-event tertentu
bersama keluarga, seringkali saya membeli soda dalam botol kemasan 1,5 liter.
Bunyi desis soda langsung terdengar dengan jelas saat botol pertama kali
dibuka. Rasanya pun luar biasa, segar, dan ada perasaan seperti “menyengat”
lidah. Namun setelah beberapa kali dituang, rasanya hampir sama dengan sirup
biasa, tidak ada kesan tersengat. Bunyi desis soda pun kian samar. Sebenarnya,
bagaimanakah caranya agar soda tersebut tetap berdesis dan terasa menyengat
lidah?
Aktor utama penyebab soda tetap
berdesis dan menyengat lidah adalah karbon dioksida. Tujuan kita adalah
mengusahakan agar karbon dioksida minuman dalam botol sebanyak mungkin.
Mengusahakan agar tutup botol tetap rapat merupakan cara yang paling utama,
namun tetap saja cara itu tak banyak membantu.
Soda berdesis ketika karbon dioksida
yang terlarut keluar dari cairan dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Di pabrik pembuatan soda, karbon
dioksida dipaksa agar masuk ke dalam kemasan jauh melebihi jumlah karbon
dioksida yang dapat larut dalam kondisi atmosfer normal. Sehingga, saat botol
dibuka, gas tersebut begitu berhasrat untuk keluar mencari kebebasan. Sebagian
besar gas itu keluar, dan tidak ada yang dapat kita lakukan untuk menahannya.
Sekarang, yang bisa kita lakukan hanyalah mempertahankan gas tersebut selama
mungkin dalam cairan.
Ada tiga hal yang menentukan berapa banyak
suatu gas dapat tetap terlarut dalam sebuah zat cair, diantaranya yaitu reaksi
kimia gas, tekanan gas, serta temperatur gas.
Pertama, reaksi gas tersebut. Pada
umumnya, gas-gas yang dapat bereaksi secara kimia dengan air lebih mudah larut
daripada gas-gas yang susah bereaksi. Karbon dioksida adalah salah satu gas
yang mudah bereaksi dengan air. Ketika larut dalam air, karbondioksida akan
membentuk asam karbonat, yang membuat rasa tajam yang khas pada soda, bir, dan
anggur soda. Berbeda dengan karbon dioksida, udara bebas (kita anggap campuran
nitrogen dan oksigen) tidak bereaksi dengan air. Akibatnya, karbon dioksida
dalam suhu kamar memiliki tingkat kelarutan dalam air lima puluh kali lebih
tinggi dibanding nitrogen, dan dua puluh lima kali lebih tinggi dari oksigen.
Yang kedua adalah tekanan gas. Semakin
tinggi tekanan di atas permukaan zat cair, maka semakin banyak gas yang
terlarut dalam zat cair tersebut. Ini karena pada tekanan yang lebih tinggi,
molekul gas per satuan volume di ruang di atas cairan semakin banyak,
akibatnya lebih banyak molekul-molekul gas tersebut yang terdesak dan terpaksa
menyelam kedalam cairan.
Dan yang ketiga yaitu temperatur.
Semakin tinggi temperatur, semakin sedikit gas yang terlarut. Mungkin terdengar
aneh, karena berdasarkan pengalaman sehari-hari, beberapa zat justru lebih
mudah larut dalam air yang panas, misalnya gula dan garam. Namun kenyataanya,
sifat tiap-tiap zat berbeda : ada yang butuh panas untuk bisa larut dalam air,
tapi ada juga yang harus melepas panas agar bisa larut. Dalam hal ini, ketika
larut dalam air, gas harus melepaskan panas yang mereka miliki. Artinya gas
akan lebih mudah larut dalam lingkungan dingin yang mampu menyerap panas,
misalnya air dingin, sebaliknya mereka enggan larut dalam lingkungan yang panas,
misalnya air panas.
Jadi,
yang perlu kita lakukan untuk menjaga karbon dioksida yang terlarut sebanyak
mungkin adalah dengan menjaga agar tekanan gas tersebut tetap tinggi dan
temperaturnya serendah mungkin. Usahakan agar botol tertutup rapat ketika
berada diluar lemari pendingin, karena akibat temperatur yang lebih tinggi
mengakibatkan lebih banyak karbon dioksida yang lolos dari cairan. Tuang
secukupnya yang kita butuhkan, tutup kembali botolnya, dan langsung kembalikan
ke dalam lemari pendingin. Selain itu, jangan pernah mengocok botol minuman
soda, karena hal itu akan membuat semakin banyak gas yang keluar.
Dan sekali lagi, kita tidak dapat
mencegah karbon dioksida yang keluar dari botol. Yang dapat kita lakukan
hanyalah memperlambat pelarian karbondioksida agar minuman kita terasa nikmat
untuk beberapa waktu kedepan.
Referensi :
http://rumah-dagip.blogspot.co.id/2012/07/supaya-minuman-soda-tetap-berdesis.html
http://www.peluangproperti.com/lifestyle/pindah-dan-penyimpanan/2014-07/2926/cara-menyimpan-minuman-bersoda
Referensi :
http://rumah-dagip.blogspot.co.id/2012/07/supaya-minuman-soda-tetap-berdesis.html
http://www.peluangproperti.com/lifestyle/pindah-dan-penyimpanan/2014-07/2926/cara-menyimpan-minuman-bersoda
0 komentar:
Posting Komentar